Senator Dailami Firdaus Bisa Jadi “Kuda Hitam” Pilkada Jakarta 2024?

Senator atau anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Daerah Pemilihan DKI Jakarta, Dailami Firdaus apakah mungkin jadi “kuda hitam” di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta 2024? Hal itu jadi pertanyaan menarik karena Dailami mempunyai basis massa dan konstituen yang cukup kuat serta jaringan bagus juga merupakan putra daerah.

Demikian diungkapkan Ketua Forum Wartawan Peduli Jakarta (FWPJ), Agus Supriyanto menjawab pertanyaan Radar Tangsel.Com, apakah mungkin, para senator dari DKI termasuk Dailami Firdaus bisa ikut berlaga di Pilkada Jakarta dan mempunyai kans. “Begini. Kebetulan, kami (FWPJ) saat ini tengah menjaring dan memotret track record (rekam jejak) tokoh-tokoh potensial calon pemimpin Jakarta. Ada dari politisi Kebon Sirih (DPRD DKI Jakarta), politisi Senayan (DPR), menteri, unsur TNI/Polri, macam-macamlah, termasuk para senator DKI. Nama Bang Dailami Firdaus termasuk salah satu tokoh potensial Jakarta yang masuk dalam radar FWPJ,” ujar Agus saat dihubungi Radar Tangsel.Com, Senin pagi (10/1/2022).

Saat ditanya seberapa besar kans senator DKI itu? Pria yang sudah menjadi wartawan di Rakyat Merdeka Group/Jawa Pos Group selama 16 tahun lebih ini mengatakan, dalam kontestasi seperti Pilkada, semua kandidat memiliki peluang. “Yang penting, pertama, kandidat itu harus punya kendaraan dulu tentunya. Kedua, sejauh mana kandidat itu memenuhi aspek popularitas (dikenal). Ketiga, aspek akspetabilitas (diterima). Dan ketiga, aspek elektabilitas (dipilih). Apakah Bang Dailami bisa memenuhi tiga unsur itu? Tentu itu pertanyaannya yang harus dijawab,” tukas pendiri Forum Wartawan Peduli Jakarta (FWPJ) ini.

Alumni Fakultas Sastra Universitas Indonesia (FSUI) ini menerangkan, jika dilihat dari track record sosok senator Dailami Firdaus, maka selama ini, warga Jakarta cukup mengenal baik. “Yang kita tangkap dan kita potret selama ini, sepak terjang Bang Dailami cukup baik. Cukup dikenal warga Jakarta. Apa indikasinya? Pada Pileg 2019, beliau dapat 376.164 suara (peringkat ke-5 dan sekarang jadi senator PAW menggantikan Sabam Sirait). Pada Pileg 2014, Bang Dailami meraup 416.929 suara. Ini tidak main-main tentu dan bisa jadi investasi politik beliau jika ingin maju di Pilkada Jakarta 2024. Secara pribadi, saya cermati karier beliau mulai dari waktu jadi ketua DPW PBB DKI tahun 2007. Waktu itu PBB masuk dalam Forum Lintas Partai (FLP) sebuah koalisi partai-partai kecil non-parlemen di DKI yang mendukung Pak Agum Gumelar. Meski Pak Agum akhirnya tidak jadi cagub DKI kurang dukungan partai,” urainya.

Persoalannya, kata Agus, tentu senator Dailami Firdaus harus mendapatkan “perahu” atau kendaraan bila ingin maju di Pilkada Jakarta 2024. “Mau pakai perahu parpol atau jalur independen? Harus jelas dan dapat dulu perahu itu. Setelah itu, aspek akseptabilitas dan elektabilitas tentu harus diukur oleh beliau. Tidak mudah memang, tapi tidak ada yang tidak mungkin. Kalau Bang Dailami bisa dapat tiket, tidak menutup kemungkinan, bisa jadi kuda hitam juga, lho,” paparnya.

Apalagi, lanjut Agus, sosok Dailami merupakan putera asli daerah (Betawi) dan merupakan cucu ulama terkenal di Jakarta. “Bang Dailami ini cucu ulama besar Betawi yang juga ketua MUI DKI Jakarta pada tahun 1977-1984, K. H. Abdullah Syafi’i. Bang Dailami merupakan putra dari putri sulung K. H. Abdullah Syafi’i, yakni (Alm.) Tuty Alawiyah A. S . (mantan menteri pemberdayaan perempuan) yang juga ustazah terkenal di Jakarta. Bang Dailami juga seorang pengusaha, akademisi, ketua yayasan perguruan tinggi swasta ternama juga. Ini semua tentu merupakan modal kuat. Kalau beliau bisa memanfaatkan segala potensi itu untuk warga Jakarta, maka sangat luar biasa tentu,” cetusnya.

Seorang warga Jakarta, Muhidin (40) saat dimintai pendapatnya tentang sosok senator Dailami Firdaus mengatakan, ia cukup mengenal baik. “Saya kenal Bang Dai (sapaan akrab Dailami Firdaus). Sangat peduli dengan lingkungan Bang Dai orangnya. Kalau beliau maju Pilkada DKI, wah saya senang. Kudu ada orang seperti Bang Dai di Jakarta yang peduli dengan pendidikan dan lingkungan,” ucap warga Pondok Gede, Jakarta Timur itu.

Sebagaimana diketahui, saat ini, meski Pilkada Jakarta masih dua tahun lagi, bursa calon kandidat sudah mulai beredar. Misalnya, dari PDIP ada nama Tri Rismaharini dan Gibran Rakabuming Raka. Dari Golkar ada nama Ahmed Zaki Iskandar dan Airin Rachmi Diany.

Lalu, dari Gerindra, ada nama petahan Ariza Patria. Dari Nasdem ada nama Sahroni dan sejumlah nama lainnya baik dari parpol maupun luar partai. (AGS)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini