Perayaan Hut ke -392 kabupaten tangerang pada pegelaran Pesisir Festival di gelar pada Minggu (6/10/2024) di Pantai Tanjung Pasir, Kecamatan Teluk Naga Kabupaten Tangerang.
BULETINTANGERANG. COM, PANTURA – Pemerintah Kabupaten Tangerang menggelar Tangerang Pesisir Festival sebagai bagian dari rangkaian perayaan Hari Jadi ke-392 Kabupaten Tangerang. Dibalik kemeriahan dan kemegahan acara tersebut, beredar kabar duka yang tersiar ada korban jiwa.
Kabar duka tersebut muncul, saat acara Festival Pesisir HUT ke-392 Kabupaten Tangerang. digelar dikawasan Pantai Tanjung Pasir, Kecamatan Teluknaga Kabupaten Tangerang. Pada Minggu (06/10/24)
Menindaklanjuti informasi tersebut Tim Relawan sosial, mengujungi rumah keluarga korban dikawasan Pantai Tanjung Pasir Kecamatan Teluk Naga
Kordinator Relawan Sosioal Kabupaten tangerang Irfan mengaku bertemu keluarga almarhum Bpk Ucat, dan turut berduka cita, semoga keluarga diberi ketabahan, kekuatan serta mampu bangkit dari kesedihan.
“Kami sudah bertemu anak Almahum Ucat, Kampung tanjung pasir Rt 004/001 Desa Tanjung Pasir tepatnya di belakang Alfamart tanjung pasir, terlihat keluarga korban, persiapan untuk acara tahlilan hari ke tujuh, “ujar irfan, Sabtu (12/10/2024)
Irfan sesalkan, kurangnya perhatian dari Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya, dan Pariwisata Kabupaten Tangerang, Ratih Rahmawati sebagai penyelenggara Tangerang Pesisir Festival tersebut.
Miris, Pertanyaan kami HUt ke – 392 di Kabupaten Tangerang untuk siapa ! Apakah Pj Bupati mau disebut pejabat yang tidak bertanggungjawab Kepada masyarakat dan Kepala Dinas Dispora sebagai Panitia Festival itu, mengapa abai atas Nasib keluarga Korban.
“Selama, tujuh hari belakagan, rumah keluarga korban tidak pernah adanya dikunjungi oleh Pj Bupati pemerintah kabupaten tangerang, menurut kami ini penghinaan kepada rakyat, “ucapnya
Salah satu anak atau kelurga korban, saat diwawancarai oleh tim relawan sosial kabupaten tangerang mengaku, tidak pernah ada keterlibatan Pemkab selama proses tahlilan sampai hari ini dan hanya diberikan uang Rp 1,5 juta pada saat hari pertama oleh panitia festival HUT tersebut
“nggk ,enggak ada, mungkin karena jauh, hanya mengirim salam dan do,a ”ungkap keluarga korban,”Kata irfan menirukan ucapan anak almarhum Bpk ucat.
Keluarga korban mengakui, bahwa acara tahlilan ini masih akan berlanjut lama karena berdasarkan keyakinan mereka membutuhkan biaya yang lebih besar.
”Acara ini masih lama karena setelah tujuh hari masih ada 15 hari sampai dengan 100 hari, dan biayanyapun lumayan besar, “jalas irfan tirukan keterangan keluarga korban.
Merespon pengakuan dari keluarga korban yang dinilai sama sekali tidak diperhatikan oleh pemerintah.
Aktivis Sosial sampaikan kecaman, serius atas “sikap acuh tak acuh” dari Pj bupati,Plt Sekda, Kadispora atas yang dialami korban Festival Pesisir.
“Pj Bupati Pemkab tangerang sama halnya tidak menghargai sejarah, adat dan budaya masyarakat, tangerang harusnya korban festival diperlakukan layaknya pahlawan, gugur dalam mempertahankan kelestarian Budaya, Adat yang melekat pada masyarakat kabupaten tangerang, “tegasnya.
Anehnya lagi sambung irfan, dalam kondisi seperti ini, Pemkab Tangerang malah pemborosan anggaran, dengan mengundang artis penghibur, tidak ada kaitanya dengan filosofi HUT ke daerahan Kabupaten Tangerang.
“Tujuan HUT Kabupaten Tangerang Meningkatkan rasa kebanggaan dan cinta daerah, mengenang jasa para pahlawan, Meningkatkan komitmen terhadap budaya dan adat istiadat, Bukan, malah hedon yang jauh dari nilai yang dibangun oleh para leluhur kabupaten tangerang, “Kritiknya.
Irfan berharap, Pj Bupati kabupaten tangerang tidak menjadikan HUT ini sebagai agenda seremonial semata.
“Perayaan HUT ke -392 tahun 2024 ini, Harusnya Rakyat senang, bukan ajang PNS hamburkan uang APBD untuk itu, Aktivis Sosial mendesak Pj Bupati, melakukan kunjugan kerumah korban Festival, sebagai tanda pelayanan masyarakat masih ada di Pemkab Tangerang,”tutupnya.
(Jurnalis : Asep)