BULETIN TANGERANG, Com – Kapolda Banten memeluk Alfatir. Dalam hitungan detik, anak 8 tahun itu sudah nangkring manja dalam gendongan sang Kapolda. Alfatir sama sekali tak meringis, meski lengannya baru saja ditusuk jarum. Apa sebenarnya yang terjadi ?
Memeluk Sekaligus Menggendong.
Berhadapan dengan jarum suntik, tentulah membuat cemas. Apalagi bagi anak usia 8 tahun seperti Alfatir. Tapi, pelukan hangat Kapolda Banten langsung menurunkan rasa cemasnya. Bahkan, ia tak menyadari ketika jarum suntik ditusukkan ke lengan kirinya.
Karena pada saat yang sama, Kapolda Banten mempererat pelukan, kemudian langsung menggendongnya. Alfatir nyaris tak sempat meringis. Ia terpana menyaksikan begitu banyak orang tersenyum padanya. Momen yang mengesankan, yang barangkali akan tersimpan lama dalam ingatannya.
Apa yang dilakukan Kapolda Banten Irjen Pol Rudy Heriyanto tersebut, tentulah mengandung banyak makna, jika kita sungguh-sungguh mencermatinya. Selaku pimpinan tertinggi Polri di Provinsi Banten, sang Kapolda menunjukkan, bagaimana seharusnya aparat kepolisian merasakan apa yang dirasakan warga.
Ketika ada warga yang cemas, ia segera memberikan perlindungan. Segera berinisiatif, tanpa perlu menunggu warga minta tolong. Sang Kapolda Banten mencontohkan, bahwa Polri harus sensitif terhadap berbagai persoalan yang tengah dihadapi warga. Polri harus menunjukkan kesungguhan dalam melindungi warga.
Pelukan dan gendongan Kapolda Banten Irjen Pol Rudy Heriyanto terhadap Alfatir tersebut, hanyalah salah satu contoh, bagaimana Polri hendaknya senantiasa berupaya mengurangi kecemasan warga. Baik secara langsung, maupun secara tak langsung.
Dalam hal ini, Kapolda Banten bukan hanya mengurangi kecemasan Alfatir semata, tapi juga mengurangi kecemasan teman-teman Alfatir yang pada hari itu sama-sama menjalani suntik vaksin pertama. Juga, sekaligus mengurangi kecemasan para orangtua ketika anak mereka divaksin.
Alfatir, lengkapnya Gustav Praja Alfatir, adalah murid kelas 2A Sekolah Dasar Negeri (SDN) Pasanggrahan 2. Sekolah itu berada di Desa Pasanggrahan, Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang, Banten. Pada Jumat, 7 Januari 2022 lalu, Kapolda Banten sengaja mendampingi murid-murid sekolah tersebut divaksin.
Mendampingi Sekaligus Mengayomi.
Di sekolah itu, juga di sekolah yang lain, Kapolda Banten membaur bersama para murid. Ia hadir bukan hanya untuk menyaksikan, tapi memberi kekuatan psikis kepada anak-anak. Menumbuhkan kepercayaan diri mereka untuk menjalani vaksinasi.
Selain itu, Kapolda Banten juga menumbuhkan kegembiraan kepada para murid SDN tersebut, dengan memberikan perlengkapan sekolah untuk tiap murid. Dengan demikian, aktivitas vaksinasi itu berlangsung menyenangkan.
Langkah kreatif dan partisipatif untuk menyukseskan program nasional vaksinasi massal untuk anak usia 6-11 tahun tersebut, tentu patut kita apresiasi. Langkah ini akan memotivasi anak menyambut program vaksinasi dengan gembira.
Kapolda Banten Irjen Pol Rudy Heriyanto mengungkapkan, “700 dosis vaksin Sinovac sudah disiapkan untuk anak usia 6-11 tahun. Dalam kegiatan vaksinasi massal kali ini, ada 16 vaksinator yang dilibatkan. Mereka merupakan gabungan vaksinator dari Polresta Tangerang dan Dinkes Kabupaten Tangerang,” ujar Rudy pada Jumat (07/01) tersebut.
“Kabupaten Tangerang sudah memenuhi syarat untuk melaksanakan vaksinasi anak usia 6-11 tahun. Dari 330.000 anak yang terdaftar, 140.000 anak sudah selesai divaksin. Saat ini sudah 42 persen dari target,” kata Kapolresta Tangerang Kombes Pol Zain Dwi Nugroho.
Vaksinasi anak tersebut diadakan di sekolah dan orangtua murid diminta hadir untuk mendampingi. Sebagai gerakan menuju herd immunity, kebersamaan semua pihak tersebut merupakan poin penting untuk menjaga kesehatan warga secara berkelanjutan.
Vaksinasi massal tersebut, selain dihadiri Kapolda Banten Irjen Pol Rudy Heriyanto, juga hadir Pejabat Utama (PJU) Polda Banten, Kapolresta Tangerang KBP Zain Dwi Nugroho, dan Kadinkes Kabupaten Tangerang dr. Desy.
Dalam konteks menyongsong pembelajaran tatap muka, vaksinasi anak sekolah ini tentulah sangat relevan. Ini merupakan cara untuk membentengi anak-anak dari paparan virus yang berbahaya, yang belum juga berakhir.
Kapolda Banten Irjen Pol Rudy Heriyanto menjelaskan, kegiatan vaksinasi massal untuk anak usia 6-11 tahun ini, dilaksanakan secara menyeluruh dan serentak oleh seluruh Polda di Indonesia. Gerakan dengan tema Vaksinasi Merdeka Anak tersebut merupakan wujud nyata untuk mencapai target 70 persen vaksinasi, demi terbentuknya herd immunity nasional serta mendukung kegiatan pembelajaran tatap muka.(man/rls)