Caption : Junaidi alias Eddy Rusli
Pimpinan Redaksi (Pimpred) Media
Buletintangerang.com
BULETIN TANGERANG.COM, TANGSEL –
“Setiap aksi selalu ada reaksi yang sama besar dan berlawanan arah, atau gaya dari dua benda pada satu sama lain selalu sama besar dan berlawanan arah, Begitujuga jika Dipersamakan dengan Interaksi yang positif dan negatif,” hal itu disampaikan oleh mantan Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Tangerang Selatan Junaidi alias Eddy Rusli,” Sabtu 2 April 2022.
Menurut Edi, interaksi bermasyarakat harus memahami cara mengendalikan emosi, dan itu semua menentukan seberapa kuat perasaan yang bisa mengendalikan pikiran seseorang.
“Lingkungan keluarga, pendidikan dapat mempengaruhi pengendalian Interaksi emosi, tentu nilai positif mengendalikan emosi juga bisa menghindarkan seseorang dari gangguan histeria atau masalah Kejiwaan yang dapat meletupkan emosi berlebihan,” ucap nya
Edi selaku Pimpred Buletintangerang com menjelaskan, cara mengendalikan emosi, Sikap emosi biasanya berupa rasa marah, frustrasi, sedih yang dilampiaskan pada aktivitas fisik atau kegiatan lain yang bisa melepaskan stres. jika tidak terkendali bisa berbahaya
“Secara sederhana mengendalikan Ketika marah, napas akan lebih pendek-pendek dan cepat, Tarik napas yang dalam dan lambat dari hidung dan keluarkan dari mulut untuk beberapa saat. Dengan menarik napas dalam dan lambat, diharapkan kemarahan Anda dapat mereda,”tukas jurnalis senior itu.
Dikatakan, Mengendalikan emosi juga dapat dibantu berolahraga seperti berjalan kaki, mengendarai sepeda, atau berlari. Lakukanlah hal yang dapat mengalihkan pikiran dan membuat tubuh Anda menjadi lebih baik.
Selain berolahraga, mengendalikan emosi lainnya dapat dilakukan dengan relaksasi otot. Lakukan peregangan berbagai kelompok otot tubuh dan kendurkan perlahan dengan membuang napas.
“Menggerakkan leher, menggoyangkan bahu adalah contoh gerakan yang dapat dilakukan untuk membantu mengendalikan emosi. Kegiatan tidak diperlukan peralatan cukup melakukan beberapa gerakan saja,” cetus nya.
ia juga mengutarakan cara paling tepat agar tidak emosi, tidak bicara dapat menjadi cara mengontrol emosi yang efektif. Bila Anda ingin marah, tahanlah dan berhenti berbicara. “Tutup mulut Anda dan jangan biarkan satu buah kata keluar dari mulut Anda.Waktu Anda diam ini akan membuat Anda berpikir kembali untuk marah dan membantu meredakan amarah,” ucap pria asal sumatra selatan
Saat marah lanjut Edi Rusli, cobalah berhenti sejenak, pikirkan apa yang Anda ingin lakukan dan katakan. Dengan berhenti sejenak, dapat memikirkan kemungkinan tanggapan dari perkataan, perbuatan yang akan dilakukan.
“Apakah perbuatan dan perkataan, melukai orang lain atau memperbaiki keadaan? Bila ya, batalkan saja dan jangan dilakukan,” ujar nya.
Edi mengingatkan, Dampak ucapan dan marah berlebihan akan menjadi terlapor hukum, delik aduan pasal mengganggu ketenangan orang lain, karena tidak ada seorangpun yang berhak mengganggu ketenangan seseorang demi kesenangan atau kepentingan pribadi walau alasan dalam keadaan marah.
“Marah lalu menghina hingga melukai hati orang lain, jika mengalami kasus serupa, berhak membuat laporan kepada pihak berwajib, sebaliknya jika pikiran marah berlebihan, maka disarankan memerlukan perspektif orang lain, sebelum mengambil suatu tindakan atau untuk lebih memahami diri sendiri. Dapat melakukan konseling dengan terapis, psikolog, psikiater agar marah berlebih teratasi,” tandas nya.(red)