Buletintangerang.Com – Beredar luas di sejumlah Groub WhatsApp voice note yang diduga suara Kepala Desa Wanakerta Kec Sindang Jaya, Kab Tangerang
Suara voice note itu terindikasi telah melakukan penghinaan dan pelecehan terhadap Profesi LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) dan Wartawan.
Entah apa alasan Kades tersebut hingga melontarkan perkataan melalui voice note, Peristiwa itu bermula masuk di Groub WA dan sontak rekan-rekan media lainnya merasa tersinggung atas isi percakapan oknum kades.
Adapun isi voice note yang di duga suara Kades Wanakerta.”Wartawan LSM lewat, mau lima puluh ribu dikasih amplop silakan, tidak mau akan saya tunjukan ketika saya lagi di didik di pusdikit cimahi bandung, ya jangan macam – macam LSM Wartawan ke Lts ya,”
Ketua Apdepsi Kabupaten Tangerang H. Maskhota Hjs, SE saat dikonfirmasi melalui handphone nya mengatakan, kepala Desa tersebut di duga bercanda, namun bercanda seperti itu menurutnya sudah kelewatan.
“Kades tersebut di duga bercanda, namun bercandanya sudah kelewatan, sampaikan aja mohon maaf kepada teman-teman wartawan dan LSM” jelasnya lewat WhatsApp Minggu (6/3/2022)
Disayangkan Ketika di konfirmasi Kepala Desa Wanakerta melalui handphone nya namun belum memberikan keterangan.
Kepada awak media Ketua FWJ Indonesia Dpw Banten Robby Mengecam keras terhadap oknum kepala desa wana kerta yang secara tidak langsung melecehkan sebuah profesi wartawan.
Robby pun meminta Oknum kepala Desa tersebut untuk segera minta maaf kepada seluruh wartawan secara terbuka (Komfersi pers),atau tidak kami Fwj indonesia sebagai organisasi wartawan akan melakukan aksi unjuk rasa demi menjaga harga diri dan martabat wartawan atau akan melaporkan kepada kepolisian terkait pelecehan profesi wartawan,”Tegasnya.
Ditempat terpisah Ketua FJT ( Forum Jurnalis Tangerang ) Eka Chandra menegaskan bahwa ia sangat kecewa dengan isi kelakar voice note Kades itu
“Diam itu emas, Diam lebih baik daripada berbicara kasar, Tidak seharusnya sikap seorang Kepala Desa terkesan arogan dan tidak memiliki “Security Off Send-red” atau dapat diartikan Pesan WhatsApp kades itu tidak punya kesantunan dalam berkomunikasi,”Kata awak media Koran Harian Jakarta Raya itu minggu (6/3/22)
Kecaman juga datang dari Rohman Sekjen Forum Jurnalis Tangerang (FJT) Dirinya menyayangkan sikap Kades atas isi voice note yang mengarah membuat gejolak antara Awak Media dan rekan – rekan LSM dengan Pemerintahan Desa.(Pemdes)
“Tidak pantas dan layak diperiksa kejiwaan dari kades tersebut, kalau saja itu benar suara Kepala Desa Wanakerta, pasal nya ia dengan nada emosi dan dengan sadar menggunakan voice note Henphone seperti memberi pesan bahwa ia seorang preman bukan seoarang Kades, yang sedang mendapat amanah dan diangkat sumpah untuk menjalankan tugas nya sesuai Peraturan yang berlaku,” kata
Rohman, awak Media Koran Harian Tangerang Raya .( Bonai )