Yakin Mampu Atasi Masalah Persampahan
TANGERANG | BULETINTANGERANG.COM
Kota Tangerang menjadi daerah pertama di Provinsi Banten yang memiliki teknologi Pengolahan Sampah energi Listrik (PSEL) sebagai solusi mengatasi masalah persampahan perkotaan.
Hal ini ditandai dengan dilakukannya penandatanganan perjanjian kerja sama pembangunan dan pengoperasian fasilitas pengolahan sampah terpadu ramah lingkungan di Kota Tangerang oleh Walikota Tangerang, Arief R Wismansyah dan PT. Oligo Infra Swarna Nusantara.
Walikota menjelaskan dengan proyek PSEL yang akan segera berjalan, akan menjadi solusi dalam mengatasi persampahan dengan keterbatasan lahan TPA Rawa Kucing yang saat ini menjadi lokasi pemrosesan akhir sampah di Kota Tangerang dengan sampah per hari mencapai 1.500 ton.
“Dengan metode yang sedang berjalan, membutuhkan perluasan lahan TPA yang sulit dicapai pada area perkotaan,” ujar Walikota dalam acara yang juga dihadiri oleh Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut B. Panjaitan di kantor Kemenko Marves, Jakarta, Rabu (9/3/2022).
“Pemkot sangat mengharapkan adanya proses pengolahan sampah yang menggunakan teknologi,” sambung Arief dalam keterangannya.
Arief menambahkan, untuk itu, Pemerintah Kota Tangerang siap mendukung berjalannya proyek strategis nasional Pengolahan Sampah Energi Listrik (PSEL) sebagai solusi mengatasi masalah persampahan perkotaan dan sesuai dengan amanat Perpres Nomor 35 Tahun 2018 tentang Percepatan Pembangunan Instalasi Pengolah Sampah Menjadi Energi Listrik Berbasis Teknologi Ramah Lingkungan.
Selain itu, lanjut Arief, Pemkot Tangerang mengharapkan bantuan dari Pemerintah Pusat terkait pembiayaan tipping fee yang harus ditanggung oleh pemda dalam proses pengolahan sampah, mengingat biaya yang dikeluarkan cukup besar dan akan mempengaruhi APBD.
“Agar Kota Tangerang yang menjadi pintu gerbang Indonesia bisa semakin lebih baik ke depan,” beber Walikota.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang Tihar Sopian menjabarkan pelaksanaan PSEL sejatinya telah dipersiapkan sejak tahun 2016 lalu dan kemudian terealisasi pada tahun 2022 ini.
“Untuk mendapatkan teknologi terbaik, proses lelang dilakukan sejak tahun 2019 lalu,” ungkap Kadis LH yang ditemui usai acara penandatanganan perjanjian kerjasama pembangunan dan pengoperasian fasilitas pengolahan sampah terpadu ramah lingkungan di kantor Kemenko Marves, Jakarta (9/3).
Tihar menambahkan Pemkot Tangerang juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Kemenko Marves yang telah memfasilitasi kelanjutan Proyek Strategis Nasional (PSN) di Kota Tangerang.
“Pak Wali juga menyampaikan langsung ke Pak Menko Marves,” katanya.
“Tentunya untuk kepentingan masyarakat, Pemkot mendukung berjalannya PSN di wilayah Kota Tangerang,” tegasnya.
Dengan adanya teknologi PSEL, sambung Kadis, akan mengurangi timbulan sampah yang masuk TPA Rawa Kucing yang kini mencapai 1.500 ton per hari.
“Nantinya PSEL di Kota Tangerang akan berlokasi di dua tempat yaitu di TPA Rawa Kucing dan juga di Jatiuwung dengan kapasitas total pengolahan sampah per hari mencapai 2.100 ton,” jelas Tihar.
Sebelumnya, Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Panjaitan mengungkapkan masalah persampahan menjadi isu yang sangat penting, terlebih masih belum berimbangnya kapasitas penampungan dan juga sistem pengolahan sampah yang ada.
“Oleh karena itu perlu kerjasama dan bahu membahu dari semua pihak untuk mengatasi masalah persampahan,” tukas Menko.
“Oleh karena itu perlu kerja sama dan bahu membahu dari semua pihak untuk mengatasi masalah persampahan,” tukas Menko. (ali/man)