Catatan Evaluasi, A. Zaki Iskandar Diakhir Jabatan Sebagai Bupati Tangerang

Ma’shum Djamil, SE, MM 

Nama Penulis : Ma’shum Djamil, SE, MM Wakil Ketua LTP (Lintas Tokoh Pantura) Kelurahan Dadap Kecamatan Kosambi. Kabupaten Tangerang

BULETIN TANGERANG, COM, DADAP – Pihak KPU (Komisi Pemilihan Umum) Kabupaten Tangerang telah menetapkan Ahmed Zaki Iskandar dan Mad Romli sebagai Pemenang Pemilukada Kabupaten Tangerang sebagai Bupati dan Wakil Bupati tahun 2018-2023.

Dalam beberapa bulan mendatang, Ahmed Zaki Iskandar akan mengakhiri periode ke 2 (dua) dalam kepemimpinannya yang sudah dilalui bersama sang wakil Mad Romli Selama hampir 10 tahun menjabat,

Tentu, banyak dinamika pemerintahan yang terjadi. Sudah pasti, Ada banyak capaian maupun program kerja pemerintahan yang belum tuntas untuk diselesaikan.

Dalam kesempatan ini Penulis akan perlahan menerangkan, Menjelang berakhir pemerintahannya, sudah semestinya Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar melakukan refleksi kerja atas capaian maupun target kerja yang belum tercapai.

Hal ini bisa menjadi baseline untuk menentukan percepatan di sektor-sektor tertentu dan tentunya untuk meng endorse Program prioritas yang dianggap banyak kendala Evaluasi pemerintahan, tentunya penting dilakukan tidak hanya oleh kepala pemerintahan Daerah (baca: Bupati ).

Akan tetapi juga dapat dilakukan secara objektif dan terukur oleh element masyarakat sipil. Kemudian, apa yang bisa kita lihat dari sosok beliau seorang Bupati Ahmed Zaki Iskandar ?

Dari sisi Leadership Secara personal saya melihat Beliau, piawai dalam membimbing Tim dan Organisasi, dan ini terlihat dari kinerja Bupati Ahmed Zaki Iskandar dalam mempimpin Kabupaten Tangerang. dan bisa kita Maklumi bahwa beliau mewarisi kehebatan ayahnya. (mantan bupati)

Ia, sebagaimana ayahnya, adalah tokoh politik yang sukses. Tak ada yang berani membantah kepiawaiannya dalam berpolitik. Sekalipun Karir politiknya bukan dari Bawah, Pria kelahiran Tangerang, 14 Desember 1973 ini adalah tokoh muda yang pernah menjabat sebagai anggota DPR RI periode 2009-2014.

Perlu kita sepakati, ini adalah pencapaian karir yang cemerlang. Lantas apa yang harus kita Apresiasi dan kritisi secara positif selama kepemimpinan beliau ???

Hemat saya,,,, Saat ini, saya menulis dan melihat dari Program-program yang telah dibuat Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar perlu di Apresiasi hasil pencapaiannya dan tentu juga perlu di Evaluasi.

Jikalau, saya boleh berpendapat,, bisa saya katakan Over convidentnya pemkab. tangerang (Bupati) dalam Mengejar realisasi Program, Rencana program Jangka Menengah Daerah (RPJMD) nya Sehingga ada saja kelemahan-kelemahan dari sisi Pelaksanaannya.

Walaupun saya beranggapan punya dampak positif dari sisi kinerja.

Silahkan anda baca dan saya akan coba mencermati dari program-program tersebut yang tertuang dalam RPJMD 2019-2023 tersebut yakni program Tangerang Religi, Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM), Gerakan Tangerang Sehat, Tangerang Mandiri Tahan Pangan (Tangerang Mantap), Gerakan Pembangunan Masyarakat Pantai (Gerbang Mapan).

Kemudian, Optimalisasi Tata Kelola Pemerintahan dan Manajemen Aset (Optimal), Gerakan Berantas Kawasan Padat Kumuh dan Miskin (Gebrak Pak Kumis), Pengendalian Kemacetan LaluLintas (Pekat Lantas), dan Produk Inovatif dan Kreatif.

Seolah, saya melihat sudah sempurna jika kita mau jujur dan mengakui ini sebagai program unggulan yang baik untuk Masyarakat.

Kemudian pasti kita akan bertanya, dan memiliki pertanyaan yang bisa jadi sama. Apakah dari 10 program itu bisa terealisasikan terus pasca kepemimpinan bupati Ahmed Zaki Iskandar selesai..???

Walaupun Dalam Realisasinya program tersebut, beliau katakan program unggulan yang tertuang dalam RPJMD sudah berjalan sangat optimal. Faktanya baru terealisasi Saat ini rata-rata (capaian program unggulan) diangkat 80 persen, “Hemat saya, ini pencapaian luar biasa walapun masih ada plus minusnya.

Baik, saya coba mengambil satu contoh dari 10 program unggulan RPJM tersebut untuk kita bahas..! Apa plus minusnya?

Terkait perubahan program unggulan dari 15 menjadi 10 program, kata Bupati, hal tersebut dikarenakan adanya penyederhanaan pada target saja. Menurut dia, sebelumnya terdapat dua program unggulan yang memiliki target sama.

Program tersebut kemudian dilinierkan menjadi satu program unggulan. Misalnya, Program Sanitasi Pondok Pesantren (Sanitren) yang dilebur ke Program Tangerang Religi.

Dari Sisi Nilai Plus-nya, terlihat jelas perhatian pihak Pemkab. Tangerang terhadap dunia pendidikan yang berbasis Agama. Dan Sisi Nilai Minusnya, apakah bisa program tersebut menyelesaikan persoalan-persoalan Sanitasi dengan Anggaran terbatas.?

Kemudian bagaimana perhatian pihak Pemkab terhadap dunia pendidikan yang bukan berbasis Agama dan pesantren..??

Kemudian lagi, dengan program lainnya. Walaupun Program Gebrak Pakumis Plus yang diKlaim merupakan program yang ditujukan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat berbasis pemberdayaan lingkungan sosial dan ekonomi.

Dalam program tersebut bukan hanya membangun fisik rumah semata, namun juga memberikan sarana sanitasi Mandi Cuci Kakus atau MCK.

Tapi faktanya penerima manfaat terlihat jelas, tidak menerima transfer edukasi dan informasi untuk dimanfaatkan secara baik. Setelah dibangun pada akhirnya terbengkalai begitu saja.Dan siapa yang dipersalahkan.???

Tentunya perlu formula baru untuk solusi tersebut “Tahun 2023 ini untuk program Gebrak Pakumis Plus ditargetkan akan dibangun sebanyak 1.222 unit lagi, jadi jika ditotal mulai dari tahun 2019 sampai 2023 akan terealisasikan sebanyak 5.666 unit.

Kendati, angka tersebut akan melebihi target dalam RPJMD, dimana hanya 5.000 unit,” Dan ini angka fantastis dan tidak sedikit memakan anggaran untuk merealisasikannya. Belum lagi, pada program lainnya.

Penulis mencatat capaian lain, ialah terkait pembangunan sarana dan prasarana olahraga untuk masyarakat. Kata Bupati, Kabupaten Tangerang sudah memiliki 28 stadion mini dan sport center, diperuntukan kepada seluruh elemen masyarakat.

Pembangunan sarana olahraga tersebut juga merupakan bagian dari program RPJMD Kabupaten Tangerang yang tengah dikejar sebelum akhir tahun 2023.

Kemudian capaian tersebut, Apakah sudah bisa dimanfaatkan untuk warga masyarakat, dan pembinaannya terhadap manfaat fasilitas tersebut dalam mendongkrak prestasi ??

Tentunya perlu waktu dan proses untuk menjawab pertanyaan demikian, karena infrastruktur baik Fisik maupun Non Fisik yang sudah dibangun perlu ada kajian lanjutan untuk bisa mendapatkan yang terbaik dan sesuai harapan masyarakat.

Penulis mendapatkan pemahaman dari program-program unggulan RPJM tersebut dan menilai sudah Pro Rakyat.

Apakah sampai disitu saja, kita melihat persoalan yang ada di kabupaten Tangerang..??

Tentu kita akan sepakat menjawab tidak sampai disitu, Saat ini rakyat Kabupaten Tangerang membutuhkan Kinerja Bupati Tangerang yang merakyat dan pro kepentingan rakyat kecil,

Semisal keberpihakan terhadap Buruh dengan Upah Minimum Berkemanusiaan, petani yang didukung untuk swasembada Pangan serta Nelayan yang dapat normal beraktivitas tanpa ada privatisasi pantai. (penulis Enggan Membahasnya)

Dan saat ini, penulis bagian dari warga pesisir pantai utara kabupaten Tangerang, berharap dan rindu sosok pemimpin yang benar-benar mampu menyelesaikan masalah rakyat kecil yang termarjinalkan, dan butuh sosok kepemimpinan yang berkeadilan serta ikut menjaga air bumi dan laut dalam pengejewantahan UU 41/2009 perlindungan Pertanian serta UU 1/2014 tentang Pengelolaan Pesisir Perikanan.

Masih banyak catatan-Catatan yang luput dicatat terkait Evaluasi kepemimpinan di kabupaten Tangerang.

Diwarung kopi, kami sering berdiskusi terkait suksesi setelah kepemimpinan Bupati Ahmed Zaki Iskandar ini, apakah akan lebih baik atau sebaliknya?

Pada akhirnya penulis mengucapkan apresiasi sedalamnya, terhadap Bupati Ahmed zaki Iskandar atas segala pengabdian dan Dedikasinya dikabupaten Tangerang, Penulis mengenal beliau adalah sosok figur yang humble, cerdas

Akhir penulisan yang saya tulis, tentunya Di harapkan kinerja pemerintahan Bupati Tangerang sekarang dan Kedepan mempunyai tugas penting yaitu bukan saja mengelola postur dana APBD untuk disalurkan dalam wujud pembangunan di berbagai bidang, tapi juga punya karakter kuat dalam memimpin, inilah bagian dari kunci sukses pembangunan.

Salam demokrasi dari penulis, Ma’shum Djamil, SE, MM selaku Wakil Ketua LTP (Lintas Tokoh Pantura) Dadap. Tangerang pada Jumat 7 Juli 2023. Wassalam.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini