Hadir Pagelaran Seni Budaya PUB, Pilar Saga Iksan Pake Topi Dan Baju Koboy

Wakil Wali kota Tangerang Selatan, Pilar Saga Iksan di acara Perkumpulan Urang Banten (PUB)

Jurnalis. : rohman
Editor senior : edi rusli.

BULETINTANGERANG COM, – Minggu, 27 Agustus 2023, Wakil Walikota Tangerang Selatan, (Tangsel) Pilar Saga Iksan hadiri acara Perkumpulan Urang Banten (PUB) digedung budaya Jaletreng Taman Kota 2 Kota Tangerang Selatan. Dalam pagelaran seni dan budaya tersebut, Pilar Saga Iksan mengenakan baju dan topi koboy serta bercelana jeans.penampilan busana Pilar menimbulkan pertanyaan di kalangan masyarakat.

Sedangkan, Pilar Saga Iksan tidak secara spesifik menjelaskan terkait penggunaan topi dan baju koboy serta jeans itu,ketika disinggung mengenai pentingnya baju adat Banten atau Tangsel Pilar menjelaskan.

“Baju adat Banten ,sangat (penting) dimomen-momen tertentu memang baju adat Banten masih digunakan terutama diacara-acara pernikahan atau perayaan hari besar,memang ini harus dikenalkan dengan anak-anak sekarang

Di hari raya kemerdekaan sudah mulai, pak Presiden memberikan contoh, Kita di Tangsel pada HUT RI kemaren ada yang pake baju adat Badui ada yang pake baju adat Banten,” tutur Pilar.

Namun, pemakaian topi dan baju koboy tersebut mendapat tanggapan dari dewan pakar PUB Dr.Deden yang ikut hadir menyaksikan acara tersebut.

Deden menilai tindakan Pilar Saga Iksan kali ini, tidak pantas.”Deden berpendapat baju dan topi koboy adalah simbol budaya Barat, tidak sesuai dengan budaya Banten.

“Menurut saya, tindakan Pak Pilar Saga Iksan tersebut tidak pantas. Baju dan topi koboy adalah simbol budaya Barat, yang tidak sesuai dengan budaya Banten,apalagi ini acara seni dan budaya yang baru pertama kali diadakan oleh PUB Tangsel .” terang Deden.

Pendapat warga sekitar, mengaku bernama Aryo, mengatakan, “Saya tidak setuju dengan tindakan Pak Pilar Saga Iksan. Namun, saya menghormati hak beliau untuk berekspresi.” Ucap Aryo.

Pendapat yang berbeda datang dari Kapriani, menanggapi Peristiwa tersebut dan mengatakan, sosok pemimpin harus menjadi teladan dan wajib memahami, budaya adalah hal sensitif di Indonesia.

“Terlepas Wakil Walikota Tangsel memilih, Kumungkinan busana ala barat, tentu kita hormati, walau, Setiap orang memiliki pendapat yang berbeda tentang budaya, terkadang perbedaan dapat menimbulkan Konflik, penghormatan pada baju adat budaya ke daerahan, “terang nya.

Diakhir ia berharap, seharus nya pejabat publik memakai tradisional Kostum, dalam pagelaran seni dan budaya mungkin lebih elok lagi di pandang masyarakat.

“Kepantasan menyesuaikan diri sebagai pejabat publik, memahami adat, budaya, kalau di moment acara budaya, jika salah busana jangan salahkan masyarakat mengkritik, karena ada pepatah, ” Dimana Langit Dijunjung Disitu Bumi Dipijak” artinya hargailah adat lokal masyarakat Tangsel dan Banten,” ucap pria yang bermukim di Perumahan Nusa Loka Tangsel ditemui pada (Senin 28/8/23)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini